Saturday, August 21, 2010

es lidah buaya

bulan suci ramadhan adalah bulan yang di nanti umat muslim di dunia, karena di bulan ini seluruh umat muslim yang ada di dunia berpuasa menahan nafsu yang ada pada diri mereka, baik nafsu makan dan minum atau nafsu amarah. di bulan ini pula umat muslim meningkatkan ibadah mereka sebagai wujud kesyukuran atas nikmat Allah yang telah diberikan.
saat bulan puasa tiba berbagai macam pedagang berjamuran menjajakan dagangan mereka. mulai dari pedagang pakaian hingga makanan hampir ada di setiap pinggiran jalanan di tiap-tiap kota yang mayoritas muslim. saat ini saya akan mengajak pembaca budiman untuk berwisata kuliner di bulan ramadhan. thema kita kali ini adalah es lidah buaya. seperti apa es lidah buaya itu? apa saja bahannya dan bagaimana cara membuatnya?
es lidah buaya merupakan es yang unik ketika saya berbuka puasa bersama teman sejawat di sebuah cafe di jalan ahmad yani pontianak masing-masing dari kami memesan semangkuk bakso dan segelas es lidah buaya. lidah buaya atau aloevera merupakan produk agraris khas pontianak. berbuka puasa dengan minuman ini cukup menyegarkan tengorokan. selain itu minuman ini terbilang menyehatkan karena Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan. lidah buaya juga mengandung anti oksidan, menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
cara membuat es lidah buaya adalah sebagai berikut
Bahan:
2 bh lidah buaya ukuran besar
sirup berwarna merah/ hijau siap pakai
es batu
cara membuat
1. Siapkan Lidah buaya yang sudah besar - besar
2. Kupas semua kulit luarnya.
3. Potong kecil - kecil atau sesuai selera
4. Masukkan kedalan air dan dicuci hingga 3 kali, sampai bersih.
5. Siapkan panci untuk memasak air, biarkan air hingga mendidih dan beri gula sesuai selera
6. Setelah gula larut dalam air masukkan lidah buaya yang sudah dicuci tadi.

7. Masak sekitar 15 menit.bisa diminum hangat - hangat atupun di beri es ( dimasukkan lemari es)

berbuka puasa dengan es lidah buaya memang menyegarkan selain itu juga menyehatkan. es ini juga dapat di gunakan untuk menu idul fitri
selamat mencoba!!!

DAMPAK RAMADHAN TERHADAP EKONOMI

Ramadhan membawa berkah bagi semua stakeholders yang berkaitan dengan ekonomi secara keseluruhan. Pada masa itu konsumsi rumah tangga dipastikan akan meningkat karena keperluan belanja untuk bahan kebutuhan pokok, pakaian dan alat ibadah. Dampaknya multiplyer effect terhadap ekonomi riil akan terpacu untuk meningkatkan laba, pedagang akan diuntungkan dengan harga yang meningkat, sehingga perputaran uang selama Ramadhan menjadi sangat besar.

Selain perputaran secara keseluruhan, persebaran uang pun menjadi semakin luas. Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat Indonesia untuk ‘mudik’ atau pulang ke kampung halamannya dengan membawa sejumlah uang untuk dibagikan atau sekedar berbagi dengan famili menjelang hari raya. Sebagai gambaran, tahun lalu peredaran uang di daerah sebesar 62%, sedangkan di Jakarta hanya sebanyak 38%. Selain persebaran uang, permintaan uang kartal pada BI juga tinggi, terutama dari sektor korporat yang digunakan untuk pembayawan THR karyawan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah uang yang beredar pada bulan Agustus diperkirakan sekitar Rp 126 triliun, sedangkan persiapan dana untuk menyambut lebaran disiapkan sebesar Rp 49 triliun. Dana tersebut naik sebesar 10% dari tahun lalu.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas New Hampshire dalam kurun waktu 1989 sampai 2007, bursa saham di negara dengan mayoritas muslim, seperti Oman, Turki, Kuwait, Uni Emirate Arab, Qatar, Pakistan, Jordan, Mesir, Maroko, Tunisia, Malaysia, Bahrain, Indonesia, dan Saudi Arabia, menghasilkan return rata-rata sebesar 38% selama bulan Ramadhan, berdasarkan laporan tersebut dijelaskan pula bahwa rata-rata return sebesar 4,3% dalam sisa tahun tersebut. Menurut Ahmad Etebari, Profesor dari Universitas Durham, New Hampshire, hal ini lebih disebabkan optimisme selama Ramadhan, yaitu faktor behavioral dan psikologi. Namun implikasinya adalah kebanyakan investor dunia akan menempatkan dananya selama bulan Ramadhan di negara muslim untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat. Sehingga besar kemungkinan indeks di negara muslim akan kebanjiran hot money para investor, sehingga memicu rally selama bulan Ramadhan.

Contohnya adalah pada saat puasa tahun 2009 lalu, yang berlangsung dari 22 Agustus 2009 - 19 September 2009. Indeks dibuka pada angka 2,333.90 (harga penutupan per 21 Agustus 2009) dan berakhir pada level 2,456.99 (data penutupan per 17 September 2009). Selama sebulan indeks meningkat sebesar 123.09 poin atau naik 5,27% di akhir bulan Ramadhan. Sedangkan untuk tahun 2008, indeks mengalami penurunan pada saat bulan puasa karena dampak dari krisis global. Pada tahun 2007 naik 18.69% atau sebesar 415.46 poin.

di sadur dari: http://vibizdaily.com/detail/bisnis/2010/08/10/fenomena_ekonomi_ramadhan